24 February 2015

ADAB BERBICARA DALAM ISLAM

Berbicara merupakan salah satu kegiatan yang hampir tidak pernah tertinggalkan oleh ummat manusia, termasuk ummat muslim. Karena berbicara merupakan cara yang paling mudah dalam menyampaikan suatu pesan atau gagasan. Berbicara menjadikan manusia bisa lebih mudah untuk saling memahami apa yang ada dalam pikiran mereka masing masing. Berbicara merupakan kebutuhan manusia yang hidup dalam lingkungan masyarakat.
Di sisi lain, Islam sebagai agama yang paling sempurna, hukum hukumnya menyentuh segala aspek kehidupan, baik yang besar ataupun yang kita anggap kecil. Dalam Islam, semua amal perbuatan kita memiliki hukum dan aturan yang jika kita ingin menjadi orang yang beramal baik, maka hendaknya kita mengikutinya. Begitupun dengan amal berbicara. Iapun dibimbing dan diatur tatakramanya dalam Islam. Berbicara, tidak sekedar berbicara, ada hal hal yang patut diperhatikan, demi kebaikan dan kenyamanan kita, ataupun orang lain.
Ada beberapa poin yang harus diperhatikan dalam berbicara menurut Islam, yang diantaranya:
1.      Berbicara Yang Baik Baik Saja
Rasulullah SAW mengajarkan kepada ummat muslim untuk membicarakan hal hal yang baik saja. Karena permbicaraan yang baik bisa membawa pada kebaikan pula selain bisa menghindarkan kita dari hal hal tercela atau bahkan menyakitkan orang lain. Jika kita tidak bisa berbicara yang baik baik, maka diam adalah pilihan yang terbaik. Dalam sabdanya, Nabi Muhammad SAW bersabda :
“Barangsiapa yang beriman pada ALLAH dan hari akhir maka hendaklah berkata baik atau lebih baik diam.” (HR Bukhari Muslim)[1].
Dalam surat Al-Qashas ayat 55 Allah SWT berfirman:
“Dan apabila mereka mendengar perkataan yang tidak bermanfaat, mereka berpaling daripadanya dan mereka berkata: "Bagi kami amal-amal kami dan bagimu amal-amalmu, kesejahteraan atas dirimu, kami tidak ingin bergaul dengan orang-orang jahil". (QS Al-Qashas : 55)[2]
Dari ayat tersebut, kita bisa menyimpulkan betapa buruknya orang orang yang berbicara hal hal yang tidak bermanfaat, sehingga Allah mengatakan mereka sebagai orang orang yang bodoh dan tidak pantas untuk dijadikan teman.
Nabi Muhammad SAW bersabda:
Sungguh seorang hamba berbicara dengan suatu kalimat yang membawa keridhaan Allah, dan dia tidak menyadarinya, tetapi Allah mengangkat dengannya beberapa derajat. Dan sungguh seorang hamba berbicara dengan suatu kalimat yang membawa kemurkaan Allah, dan dia tidak mempedulikannya, tetapi ia menjerumuskan-nya ke Neraka Jahannam." (HR. Bukhari)[3].
Maka dari itu, sebaiknya kita berhati hati dalam berbicara, jangan sampai kita berbicara dusta, sombong, angkuh dan atau pembicaraan buruk lainnya, yang bisa membawa kita pada kerugian dan murka Allah.
2.      Tidak Membicarakan Semua Yang Didengar
Sudah menjadi kebiasaan manusia suka sekali membicarakan hal hal yang didengarnya. Nahkan meskipun itu baru didengar ujungnya saja, tidak mendengar kesemuanya. Sehingga, dimana mana muncul gosip bahkan fitnah. Karena manusia dengan gampangnya membicarakan apa yang didengarnya tanpa mendalaminya.
Nabi SAW bersabda:
"Cukuplah seseorang itu telah berdusta, jika ia membicarakan setiap apa yang didengarnya."(HR.Muslim)[4].
Jadi, menurut hadits di atas, membiacarakan semua yang didengarnya, maka dia bisa berdusta. Sehingga, sebaiknya kita semua tidak membicarakan serta merta apa yang kita dengar.
3.      Sedikit Bercanda
Dalam berbicara, sering kali kita mengatakan hal hal yang membuat orang lain tertawa. Entah karena disengaja atau tidak. Akan tetapi, dalam Islam, kita diajarkan untuk sdikit bercanda. Karena menurut Nabi SAW, orang yang suka bercanda adalah seburuk buruknya orang di hari kiamat. Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Sesungguhnya seburuk-buruk orang disisi ALLAH SWT di hari Kiamat kelak ialah orang yang suka membuat manusia tertawa.” (HR Bukhari)[5]
4.      Merendahkan Suara ketika Berbicara
Masyarakat Madura terkenal dengan wataknya yang keras meski sebenarnya hatinya lembut. Watak ini tercermin dari cara berbicaranya yang kebanyakan seperti orang sedang marah marah menurut orang jawa. Cara berbicara orang Madura ini merupakan salah satu contoh cara berbicara yang kurang baik menurut Islam. Islam sebagai agama yang penuh dengan kelembutan mengajarkan kita untuk berbicara dengan lemah lembut pula, dengan merendahkan suara kita. Dalam ayat-Nya, Allah berfirman:
"Dan rendahkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara adalah suara keledai." (QS. Luqman: 19)[6].
Dalam surat lain Allah berfirman :
“Sesungguhnya orang-orang yang merendahkan suaranya di sisi Rasulullah mereka itulah orang-orang yang telah diuji hati mereka oleh Allah untuk bertakwa. Bagi mereka ampunan dan pahala yang besar.”(QS  Al Hujuraat :3)[7].

Kedua ayat di atas mengajarkan kepada kita semua untuk selalu merendahkan suara kita ketika berbicara. Dan orang orang yang merendahan suara akan mendapatkan ampunan dan pahala yang besar di sisi Allah.
Dari pembahasan di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa 4 hal yang patut diperhatikan dlam berbicara menurut Islam adah bahwa hendaknya kita berbicara yang baik baik saja, atau diam, tidak membicarakan semua yang di dengarkan, mengurangi candaan, dan merendahkan suara ketika berbicara.
Maka dari itu, sebagai hamba yang baik bagi Allah dan ummat yang ta’at bagi Nabi Muhammad SAW, hendaknya kita memperhatika ketiga hal dia atas ketika berbicara. Perlu kita ingat bersama, jika kita ingin dianggap sebagai pengikut Nabi, maka ikutilah apa yang diajarkannya.



[1]https://rizkykhusnah.wordpress.com/macam-macam-adab/adab-berbicara-dalam-islam/
[3]http://bingkaisunnah.blogspot.com/2013/06/adab-berbicara.html
[4]http://ismaildelia.blogspot.com/2013/01/etika-berbicara-menurut-islam.html
[5]https://rizkykhusnah.wordpress.com/macam-macam-adab/adab-berbicara-dalam-islam/