17 September 2016

CERPEN


cerpen
Pagi yang indah, matahari bersinar menunjukan akan cerahnya pagi ini. Pagi-pagi sekali aku segera membuka jendela kamarku untuk menghirup udara segar. Kurang lebih sekitar 15 menit aku termanggu di depan jendelaku. Tanpa sadar aku melamun. Aku tidak sadar bahwa hari ini adalah HARI KEMERDEKAAN! Tiba-tiba lamunanku buyar oleh teriakan ibuku yang memanggilku untuk segera keluar kamar untuk sarapan dan mandi sebelum berangkat sekolah.
“Bila, cepetan turun! Mandi, sarapan, pergi sekolah. Nanti kesiangan! Tuh, ibu udah siapin sarapan nasi goreng buat kamu.” teriak ibuku dari dapur.
Aku pun bergegas untuk melaksanakan perintah ibuku itu karena pada saat itu pun aku melihat jam telah menunjukan pukul 06.00 pagi. Setiap pagi aku selalu mendengarkan teriakan ibu yang seperti itu, karena setiap pagi aku senang sekali duduk termangu di depan jendela. Hari-hari aku lalui seperti biasanya. Akan tetapi untuk pagi ini rasanya ada yang beda. Semua ini karena sebentar lagi akan ada peringatan HUT RI. Bagiku tidak membutuhkan waktu yang lama untuk menyiapkan semuanya. Aku pun sudah selesai dan siap untuk berangkat sekolah. Karena jarak dari rumahku tidak terlalu jauh aku berjalan kaki pergi ke sekolah.
Sesampainya di sekolah aku terkejut melihat sekolahku yang sudah dihias dengan seindah mungkin untuk mempersiapkan HARI KEMERDEKAAN. Bendera merah putih sudah berkibar di sepanjang jalan sekitar sekolah. Perlengkapan buat lomba pun sudah dipersiapkan seperti kerupuk, kelereng, botol, dll. Bel berbunyi pertanda waktu perlombaan segera dimulai. Semua siswa sudah mengeremuni lapangan dan berbaris. Mereka berbaris sesuai dengan kategori lomba yang diikutinya. Aku pun berbaris di kategori lomba kelereng.
Sebelum lomba 17 Agustus dimulai kita upacara terlebih dahulu. Kita menyanyikan Lagu-lagu Kemerdekaan Indonesia dengan hikmat. Setelah itu lomba pun dimulai. Lomba pertama yaitu memasukkan pensil ke dalam botol. Pesertanya cukup banyak. Setelah itu dilanjutkan dengan lomba makan kerupuk. Lomba ini yang paling banyak diikuti oleh siswa. Lomba ini paling mengasyikkan dan seru. Namun tetap saja aku ingin mengikuti lomba kelereng. Selanjutnya lomba yang aku nanti-nantikan pun tiba. Lomba kelereng akan segera dimulai. Aku pun segera bersiap-siap mengambil sebuah sendok dan kelereng. Aku dan peserta lainnya langsung berdiri di garis start. Aku bermain sportif karena aku tidak mau curang. Saat aba-aba sudah dibunyikan aku segera berjalan perlahan-lahan menuju garis finish. Saat ditengah perjalanan aku terjatuh. Aku segera bangun dan melanjutkan lomba. Akan tetapi aku kalah. Aku sedih karna aku tidak menang. Namun aku tahu kalau disetiap perlombaan itu ada yang menang dan ada yang kalah. Aku pun tidak sedih lagi. Setelah itu ada banyak lagi lomba-lomba yang belum kusebutkan. Ada lomba mewarnai, menyanyi, dan membaca teks proklamasi. Hari ini adalah hari yang menyenangkan bagiku. Jam 13.00 WIB semua lomba telah selesai. Kami semua pun beristirahat sejenak. Dan tiba saatnya untuk pembagian hadiah. Peserta yang menang disebutkan dan maju kedepan. Aku sedih karna aku tidak menang. Namun aku yakin tahun depan pasti aku bisa menang. Setelah acara penutupan selesai aku segera pulang. Saat sampai rumah aku membersihkan diri dan langsung tidur karena kelelahan.
SELESAI!

Pengirim: Nabila Diana Putri Azzahra